Rabu, 17 Juli 2024

250 Siswa SMP Islam Athirah Makassar Ikuti Penyuluhan Edukasi Pencegahan Kenakalan Remaja

        Fenomena kenakalan remaja adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, atau masyarakat pada umumnya. Beberapa fenomena kenakalan remaja yang sering terjadi antara lain :

  1. Tawuran : Tawuran merupakan bentuk kekerasan antar remaja yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Biasanya dipicu oleh konflik antar kelompok atau geng remaja. Tawuran ini dapat mengakibatkan luka parah, bahkan kematian, serta merusak citra sekolah dan masyarakat.
  2. Suka bolos : Perilaku suka bolos atau tidak masuk sekolah dapat mengancam pendidikan dan perkembangan siswa. Remaja yang sering bolos biasanya mengalami penurunan prestasi akademik, mengalami masalah dalam hubungan sosial, dan berisiko terjerumus pada kenakalan remaja lainnya.
  3. Melanggar aturan berkendara : Banyak remaja yang melanggar aturan lalu lintas saat mengendarai kendaraan bermotor, seperti melanggar batas kecepatan, tidak menggunakan helm, berkendara dalam keadaan mabuk atau terpengaruh obat-obatan terlarang. Hal ini meningkatkan risiko terjadi kecelakaan dan membahayakan nyawa mereka sendiri dan orang lain.
  4. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol : Fenomena penyalahgunaan narkoba dan alkohol di kalangan remaja semakin mengkhawatirkan. Penggunaan narkoba dan alkohol oleh remaja dapat menyebabkan gangguan kesehatan, masalah perilaku, penurunan prestasi akademik, serta risiko kecelakaan dan pertindasan.
  5. Perilaku seksual berisiko : Banyak remaja yang terlibat dalam perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seksual tanpa pengaman, seks bebas, atau menggunakan obat-obatan terlarang dalam konteks seksual. Perilaku ini meningkatkan risiko terjadinya penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan remaja yang tidak diinginkan, serta dampak negatif lainnya pada kesehatan fisik dan mental remaja.
  6. Cyberbullying : Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, cyberbullying atau perundungan melalui media sosial dan internet semakin sering terjadi. Remaja yang menjadi korban cyberbullying dapat mengalami tekanan psikologis yang berat dan dampak negatif lainnya, seperti depresi, kecemasan, bahkan percobaan bunuh diri.

        Fenomena kenakalan remaja ini memberikan dampak yang negatif baik bagi remaja itu sendiri, keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk siswa dan sekolah, untuk mencegah dan mengatasi fenomena kenakalan remaja ini.

    Polri yang memiliki tugas memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum, serta memberi perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat, berperan aktif dalam mencegah terjadinya fenomena kenakalan remaja. Olehnya itu Ditresnarkoba Polda Sulsel bekerjasama dengan SMP Islam Athirah Makassar menyelenggarakan penyuluhan dengan memberikan edukasi kepada siswa untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja.



Akbp Hj Rosminah, S.H selaku narasumber mewakili Dirresnarkoba Polda Sulsel memberikan edukasi kepada siswa dengan memberikan beberapa poin penting antara lain :

  1. Cara pencegahan kenakalan remaja
  2. Peran siswa dalam mencegah kenakalan remaja
  3. Efek negatif kenakalan remaja bagi masa depan generasi muda
  4. Pencegahan kenakalan remaja dalan perspektif agama islam
  5. Edukasi terkait pencegahan Narkoba bagi generasi muda

    Pelaksanaan kegiatan berlangsung sangat dinamis dengan pola interaksi antara narasumber dengan peserta. diakhir kegiatan Akbp Hj Rosminah, S.H berpesan agar para siswa tidak terjebak dalam fenomena kenakalan remaja dengan melakukan beberapa hal yaitu :

  1. Meningkatkan kesadaran : Siswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang konsekuensi negatif dari kenakalan remaja, seperti bahaya fisik, pelanggaran hukum, dan dampak negatif terhadap pendidikan. mereka dapat mengajak teman-teman mereka untuk memahami pentingnya menghindari kenakalan remaja dan menghargai aturan yang ada. 
  2. Menjalin hubungan baik antar siswa : Siswa dapat aktif membangun hubungan yang baik dengan teman sekelas dan siswa lainnya. hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan saling mendukung. dengan saling mendukung, siswa dapat saling mengingatkan untuk tidak terlibat dalam kenakalan remaja. 
  3. Menjadi contoh positif : Siswa yang tidak terlibat dalam kenakalan remaja dapat menjadi contoh positif bagi teman-teman mereka. dengan menjadi teladan yang baik, mereka dapat menginspirasi siswa lain untuk mengikuti pola perilaku yang sehat dan menghindari tawuran, suka bolos, dan melanggar aturan berkendara. 
  4. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang positif : Siswa dapat bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mengarahkan mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. mengikuti kegiatan ini akan membantu siswa mengalihkan energi mereka ke hal-hal yang positif, sehingga mengurangi potensi terlibat dalam kenakalan remaja. 
  5. Mengedukasi diri sendiri : Siswa dapat mengedukasi diri sendiri tentang konsekuensi negatif dari kenakalan remaja dan cara mencegahnya. mereka dapat membaca, mengikuti seminar, atau mengikuti program pelatihan tentang masalah ini. dengan meningkatkan pengetahuan mereka, mereka dapat memahami betapa pentingnya menghindari kenakalan remaja.
  6. Melaporkan kenakalan remaja : Siswa harus berani melaporkan jika mereka mengetahui adanya tawuran, suka bolos, atau pelanggaran aturan berkendara di sekolah. dengan melapor kepada guru atau pihak berwenang, siswa dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah kekerasan dan kenakalan remaja dengan tepat waktu. 
  7. Membangun komunikasi yang efektif : Siswa dapat membangun komunikasi yang efektif dengan teman sekelas dan guru. dengan berkomunikasi dengan baik, siswa dapat saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya menghindari kenakalan remaja dan mematuhi aturan yang ada.




Share:

0 komentar:

Posting Komentar