- Kedisiplinan : Pembekalan untuk Bintara dan Tamtama remaja membantu mengembangkan sikap kedisiplinan yang tinggi. Mereka diajarkan tentang pentingnya aturan dan tata tertib. Dengan memiliki disiplin yang baik, mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan efektif.
- Kepemimpinan : Bintara dan Tamtama remaja diharapkan menjadi pemimpin di kalangan rekannya. Pembekalan ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk mengorganisir dan memimpin tim. Mereka diajarkan untuk memimpin dengan contoh yang baik, serta mendengar dan memahami pendapat anggota kelompok.
- Kerjasama tim : Sebagai bagian dari pembekalan, Bintara dan Tamtama akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan kelompok. Ini membantu mengembangkan kemampuan mereka untuk bekerja sama dengan orang lain. Mereka diajarkan bagaimana memecahkan masalah dalam tim, berkolaborasi, dan menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
- Tanggung jawab : Pembekalan untuk Bintara dan Tamtama remaja mengajarkan mereka tentang tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan yang mereka emban. Mereka diberi tugas dan tanggung jawab yang nyata, seperti mengorganisir acara, menjaga disiplin, atau mengawasi siswa lain. Ini membantu mereka memahami pentingnya bertanggung jawab dan menunjukkan akibat dari setiap tindakan mereka.
- Peningkatan kemampuan diri : Sebagai Bintara dan Tamtama remaja, mereka diberi peluang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Mereka diajarkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, dan kerjasama. Pembekalan ini membantu mereka meningkatkan kapasitas dan potensi diri mereka.
- Pendidikan karakter : Pembekalan untuk Bintara dan Tamtama remaja juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan rasa percaya diri. Mereka diajarkan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam setiap tindakan mereka. Pendidikan karakter ini penting dalam membentuk pribadi mereka dan membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang baik.
Dalam arahannya selaku Dirresnarkoba KBP Darmawan Affandy, S.I.K., M.M menegaskan pentingnya anggota Polri untuk melaksanakan tugas secara Profesional, Kompeten, Akuntabel dan Berintegritas, olehnya itu jangan ada yang terlibat kasus apalagi jadi beking bagi para bandar narkoba. KBP Darmawan Affandy, S.I.K., M.M mengutip perintah Bapak Kapolri dan Kapolda Sulsel, bahwa untuk anggota Polri yg terlibat kasus narkoba dan tidak bisa lagi di bina maka segera diselesaikan. Tidak ada toleransi sedikitpun bagi anggota Polri yg terlibat narkoba oleh karena kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa (Extra Ordinary Crime). Pada tahun 2024 Ditresnarkoba Polda Sulsel dan Satresnarkoba Polres Jajaran mengangani 5 Perkara dan 5 tersangka yg melibatkan anggota Polri. Jika di bandingkan pada periode yang sama untuk tahun sebelumnya maka terjadi penurunan yg signifikan, olehnya itu guna meminimalkan keterlibatan anggota Polri dalam kasus narkoba, maka beberapa hal yg dilakukan Polri adalah sebagai berikut :
- Menanamkan kesadaran dan komitmen untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Setiap anggota Polri harus menyadari dampak negatif yang ditimbulkan oleh narkoba dan komitmen untuk tidak menggunakan atau terlibat dalam perdagangan narkoba.
- Penerapan sistem seleksi yang ketat dalam rekrutmen anggota Polri. Dalam proses penerimaan anggota Polri, harus dilakukan seleksi yang cermat untuk memastikan mereka bebas dari penggunaan dan ketergantungan narkoba.
- Pelaksanaan tes narkoba secara berkala. Anggota Polri harus menjalani tes narkoba secara berkala untuk memastikan mereka bebas dari penyalahgunaan narkoba. Tes ini juga harus dilakukan secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi agar memberikan efek jera terhadap anggota Polri yang ingin menggunakan narkoba.
- Peningkatan pemahaman akan bahaya narkoba melalui pendidikan dan pelatihan. Anggota Polri perlu mendapatkan pemahaman yang baik tentang bahaya narkoba, mulai dari pengetahuan dasar tentang jenis narkoba, dampaknya terhadap individu dan masyarakat, serta cara mengidentifikasi tanda-tanda penyalahgunaan narkoba.
- Pembentukan tim internal untuk pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Tim ini bertugas untuk memberikan pemahaman dan mendeteksi tanda-tanda penggunaan narkoba di kalangan anggota Polri, serta memberikan penanganan dan rehabilitasi bagi anggota yang terbukti menggunakan narkoba.
- Menyediakan pengawasan yang ketat terhadap anggota Polri. Pengawasan yang ketat harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan penyalahgunaan narkoba di kalangan anggota Polri. Dalam hal ini, perlu dilakukan pengawasan internal yang rutin dan intensif terhadap anggota Polri.
- Memberikan sanksi yang tegas bagi anggota Polri yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Sanksi tegas harus diberikan kepada anggota Polri yang terbukti menggunakan atau terlibat dalam perdagangan narkoba, baik berupa pemecatan secara tidak hormat maupun tindakan hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
0 komentar:
Posting Komentar